Sunday, October 02, 2005

Singapura Menangkal Bom (Terorisme)



Belum berhenti jantung ini deg-degan menghadapi kenyataan kenaikan tajam BBM terutama minyak tanah, hari ini jantung ini serasa berhenti mendengar bahwa beberapa bom telah meluluhlantakkan Bali kali kedua. Belum jua hilang luka dari bom-bom sebelumnya seperti di Legian Bali, Marriot Jakarta dan kedubes Australia.
Saya sedalam-dalamnya turut berbelasungkawa dan hanya bisa berdoa, "Gusti Allah, ampunilah orang-orang yang telah meledakkan bom tersebut dan sadarkanlah kepada mereka bahwa yang mereka telah perbuat melebihi kekejaman binatang".
Berbicara mengenai bom tidak terlepas dari terorisme. Dan terorisme ini adalah sebuah isme yang sangat pengecut karena tidak berani menunjukkan jati dirinya terhadap apa-apa yang telah diperbuatnya. Bagaimana Singapura menangkal aksi terorisme ? Berikut sekelumit saya ingin berbagi cerita.
Belajar dari tragedi 911 dan beberapa kejadian terorisme yang terjadi di Indonesia, Singapura telah mengambil langkah yang sangat intensif guna menangkal aksi terorisme untuk bisa terjadi di negeri ini. Dimulai dengan dibelinya perangkat keamanan bandar udara dan laut yang tercanggih dan diperketatnya titik-titik keimigrasian yang menuju arah masuk ke Singapura. Tidak hanya itu, kampanye anti terorisme juga secara terus menerus dan tanpa henti digalakkan ke masyarakat untuk selalu waspada terhadap ancaman terorisme sekecil apapun. Salah satunya adalah dengan kampanye poster seperti yang terlihat dalam foto-foto di atas. Poster-poster tersebut terpasang di bis-bis, kereta api, tempat-tempat umum lain dan juga di dalam bandar udara maupun laut. Tidak henti-henti juga speaker yang ada di kereta api maupun bandar udara dan laut mengingatkan untuk melaporkan kalo ada barang yang ditinggalkan tanpa pemilik.
Pernah suatu kali dalam surat kabar saya baca menteri pertahanan Singapura melancarkan sebuah pernyataan bahwa,
"Meski segala tindakan pencegahan terhadap terorisme sudah kita lakukan, tidak ada jaminan bahwa Singapura akan terbebas dari serangan terorisme seperti yang telah terjadi di negara-negara lain. Namun demikian, kita harus barsatu padu untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti arah berpikir para teroris yang pasti akan selalu mencari titik-titik kelemahan kita untuk melancarkan serangan terorisme. Tiada alasan untuk kita berhenti waspada sebagaimana para teroris itu juga tidak akan pernah berhenti untuk mencari peluang menyerang kita". Hmmm... Pernyataan seorang pemimpin yang begitu bijak dan penuh kewaspadaan.

Kalo kamu suka tulisan ini, silakan isi komentar di bawah dan jangan lupa vote disini.

No comments: